Seledri atau apium graveolens merupakan tumbuhan yang dibudidayakan alasannya ialah mempunyai manfaat yang serba guna. Tangkai, daun, umbi dan biji dari tumbuhan ini biasa dimanfaatkan sebagai sayuran, materi bumbu kuliner untuk menambah citarasa serta dijadikan salah satu materi utama dari obat-obatan herbal alasannya ialah diyakini mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan.
Kandungan gizi dalam tiap 100 gram terkandung energi sebanyak 20 kalori, protein 1 gram, lemak 0,1 gram, hidrat arang 4,6 gram, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, Vitamin A 130 SI, Vitamin B1 0,03 mg, Vitamin C 11 mg dan 63% bab sanggup dimakan.
Aroma yang khas dari seledri berasal dari sejumlah komponen gampang menguap dari minyak atsiri yang dikandungnya. Kandungan utama seledri ialah butilftalida dan butilidftalida sebagai pembawa aroma utama. Terdapat juga sejumlah flavonoid ibarat graveobiosid A (1-2%) dan B (0,1 – 0,7%), serta senyawa golongan fenol. Komponen lainnya ialah apiin, isokuersitrin, furanokumarin, serta isoimperatorin. Kandungan asam lemak utama dalah asam petroselin (40-60%). Daun dan tangkai daun seledri mengandung steroid ibarat stigmasterol dan sitosterol.
Seledri sebagai sayuran anti-hipertensi. flavonoid (apigenin), senyawa butil phthalide dan kalium pada seledri sanggup menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Selain kaya akan vitamin A, seledri juga mengandung vitamin C, B1, B2, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, dan coumarins yang dipercaya sanggup untuk mencegah kanker. Suatu komponen kimia dalam minyak esensial yang berasal dari biji seledri mengatakan sifat anti-kanker, dan banyak studi mengatakan hasil bahwa seledri berperan kasatmata dalam memperlambat perkembangan tumor pankreas, payudara, dan liver.
Sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang ibarat dengan daun tetapi dipakai pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Seledri mentah sanggup merangsang produksi air liur sehingga sanggup membantu melumpuhkan kegiatan basil yang sanggup menjadikan gigi keropos. Seledri, alasannya ialah kandungan seratnya juga sanggup membersihkan sisa kuliner yang terdapat di sela gigi. Lebih dari itu, seledri juga sanggup menyegarkan aroma mulut.
Namun demikian, seledri berpotensi mengakibatkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Oleh karenanya, penderita radang ginjal tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya. Selain itu, Veleslavin (1596) memperingatkan supaya jangan mengonsumsi seledri terlalu banyak alasannya ialah sanggup mengurangi air susu.
TIPS MENYIMPAN SELEDRI :
- Cara menentukan seledri yang segar dan tidak layu ialah dengan meremas bab tengah batangnya, jika ada bunyinya berarti seledri masih segar.
- Terkadang kita mempunyai persediaan yang berlebih. Maka untuk menyimpan seledri supaya tetap segar, siapkan botol minuman ringan atau soda bekas yang ukurannya ideal dengan tinggi tangkai seledri. Potong bab atas botol soda kemudian isi dengan air hingga setengahnya. Masukkan seledri kemudian simpan di lemari pendingin.